3 Alasan Mengapa Dunia Maritim Perlu Transformasi Digital

16 Juni 2023

Digitisasi adalah proses mengubah informasi konvensional menjadi digital. Catatan di kertas, di tembok atau di batu diubah menjadi digital. Bentuk digital ini disimpan di dalam komputer. Digitalisasi adalah proses lanjut dari wujud digital untuk keperluan lebih jauh, untuk meningkatkan produktivitas dan keselamatan pelayaran. Informasi digital dalam bentuk teks diolah lebih lanjut untuk menjadi laporan manajemen, gambar digital diolah lebih jauh untuk mengetahui besaran volume ruang kapal. Data-data kapal dan muatan diolah lebih lanjut untuk menilai apakah kapal telah mempunyai indikator stabilitas yang memadai.

Transformasi digital berisi semua tindakan pengguna langsung, masyarakat atau organisasi dalam penggunaan teknologi informasi berupa barang-barang digital. Bagaimana perubahan kebiasaan dan perilaku publik dalam hal pembayaran dari sebelumnya menggunakan uang konvensional menggunakan dompet digital, bagaimana membawa publik beralih dari pembayaran dengan uang kontan menjadi dengan kartu bank atau dompet digital. Termasuk juga bagaimana transformasi digital dari yang sebelumnya melakukan proses pemuatan kapal secara manual yang lebih lama serta lebih rentan terhadap kesalahan perhitungan, menjadi sistem digital.

iStow product varians

Varian Produk iStow. Photo: Pranala Digital Transmaritim

Mengapa Transformasi Digital Penting?

Tiga alasan mengapa industri maritim harus segera memulai dan terus melanjutkan proses transformasi digital:

1. Teknologi Informasi Makin Canggih

Peraturan internasional maritim mewajibkan bahwa kapal harus menunjukkan tingkat keselamatan yang memadai. Ini penting bagi keberlakuan perlindungan asuransi maritim baik Protection & Indemnity (P&I), Hull & Machinery (H&M) maupun asuransi muatan. Kriteria stabilitas IMO terdiri dari 8 elemen perhitungan, meliputi luasan area GZ, perhitungan GM, perhitungan sudut oleng maksimal, dan IMO weather Criteria. Di samping itu tentu saja trim dan draft kapal yang bisa dilihat secara visual. Sebuah kapal Ferry akan segera menutup rampdoor, 2-5 menit setelah kendaraan terakhir dimuat. Dalam tempo ini pula dokumen manifest dan perhitungan stabilitas terbaru harus sudah selesai. Dokumen ini adalah landasan teknis dan legal pada penerbitan SPB. Penyiapan dokumen dan perhitungan stabilitas sesuai standar IMO yang rumit tidak akan dapat dilakukan dengan akurat melalui perhitungan manual.

2. Teknologi Informasi Makin Murah

Teknologi informasi berkembang. Kecepatan pemrosesan meningkat dua kali lipat setiap 18 bulan. Harga peralatan komputer dan harga piranti lunak, dan tarif internet terus makin terjangkau. Harga yang makin murah ini membuat semua orang dari pekerja hingga anak sekolah menggunakan komputer dan telepon genggam. Dengan ini pula semua orang dapat mengakses informasi apa saja dari internet dengan murah dan mudah, termasuk juga pada aplikasinya di bidang maritim.

3. Peraturan Internasional dan Nasional Mewajibkan

Semua peraturan maritim internasional merujuk pada aturan yang dibuat International Maritime Organization (IMO). Semua kapal dan semua terminal berupaya meningkatkan produktivitasnya. Jendela waktu operasi kapal makin ketat. Sementara tingkat keselamatan yang memadai harus dijaga. Oleh sebab itu, IMO mewajibkan penggunaan komputer untuk memastikan perhitungan stabilitas kapal dengan akurat. Pada pemantauan barang berbahaya (IMDG Codes), penerapan ISM Codes hingga pelaporan emisi gas buang saat ini sudah wajib menggunakan teknologi informasi.

Oleh sebab itu ini saatnya industri maritim memulai dan terus melanjutkan transformasi digital, agar industri ini berdaya saing tinggi.

Read this article in English.