Kendaraan Listrik, Si Pendatang Baru Pada Kepadatan Kendaraan di Angkutan Kapal Penyeberangan
20 Februari 2024
Konteks angkutan lebaran yang menyatukan mobilitas lintas wilayah dan kebutuhan akan transportasi yang aman dan berkelanjutan, memberikan ruang bagi peran mobil listrik di transportasi laut. Kita harus mempertimbangkan bagaimana angkutan lebaran dengan mobil listrik pada kapal ferry bisa menjadi langkah menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.
Kolaborasi menjadi kunci utama, proses pembelian tiket sampai kendaraan tiba di tujuan melibatkan banyak pihak yang harus mampu memberikan jaminan keamanan dan keselamatan. Dengan demikian banyak sistem yang harus disiapkan, seperti sistem pembelian tiket, sistem antrian kendaraan di pelabuhan, sistem kendaraan ketika akan memasuki kapal, sistem penataan kendaraan di kapal, hingga sistem bagaimana kendaraan keluar dari kapal saat tiba di pelabuhan tujuan. Dengan mengadopsi strategi optimal, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan transportasi laut yang berkelanjutan. Kolaborasi antara industri pelayaran, produsen kendaraan listrik, dan pemerintah menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.
Ilustrasi penumpukan kendaraan (2024). Foto: Pranala Digital Transmaritim
Mengingat waktu puncak kepadatan pengguna jasa kapal penyeberangan saat arus mudik lebaran sudah mulai dekat, semua pihak yang terlibat dalam pembuatan sistem sudah harus menyiapkan dan mematangkan rencananya mulai dari sekarang. Satu hal yang sebaiknya mendapat pertimbangan serius adalah meningkatnya pengguna mobil listrik dalam beberapa waktu terakhir. Mobil listrik sebagai pendatang baru dibidang transportasi masih belum mendapat perhatian lebih untuk membuat sistem keamanan dan keselamatannya ketika berada di tengah-tengah kepadatan kendaraan yang tinggi.
Seluruh pihak yang terlibat pada sistem dari pembelian tiket sampai kendaraan tiba di pelabuhan tujuan dan juga si pemilik kendaraan. Mengingat peraturan secara mutlak untuk penanganan keamanan dan keselamatan kapal di kapal penyeberangan belum ada, pihak operator maupun pembuat kebijakan bisa mengambil langkah antisipasi yang optimal, sehingga lindakan preventif yang sudah dilakukan dapat mengurangi resiko kecelakaan kapal.
Kesimpulannya, angkutan lebaran dengan mobil listrik pada kapal ferry dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengatasi tantangan mobilitas selama periode lebaran. Peran penting dari pemerintah, operator kapal, dan masyarakat dalam mendukung penggunaan mobil listrik dalam transportasi laut akan menjadi kunci keberhasilannya. Sembari meningkatnya ketersediaan dan pemahaman tentang teknologi ini, mobilitas berkelanjutan melalui kapal ferry dapat menjadi pilihan yang lebih populer dan diharapkan membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.