Persiapan
Angkutan Ferry Untuk Kemanan dan Kenyamanan Pemudik di Lebaran 2023
Penyiapan angkutan lebaran akan menjadi pekerjaan besar bagi seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari pemerintah sampai dengan pemilik kapal memiliki tanggung jawab yang besar untuk membuat para pengguna jasa angkutan penyebarangan merasa aman dan nyaman.
Kapal ferry atau kapal penumpang harus mendapat perhatian lebih sebagai moda transportasi penyeberangan yang memiliki peran strategis dalam mengupayakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh penggunanya. Pemerintah telah melakukan persiapan lebih awal dengan mengupayakan adanya pelaksanaan uji kelaiaklautan kapal penumpang yang diagendakan dilakukan pada 8 Februari 2023 sampai dengan 20 maret 2023. Pemerintah mengharapkan seluruh kapal yang beroperasi dalam angkutan lebaran telah memenuhi standar keamaman, keselamatan dan kenyamanan yang telah ditentukan. Jika dalam pemeriksaan uji kelaiaklautan ditemukan ketidakseuaian major, akan diberi waktu guna pemenuhan ketidaksesuaian tersebut paling lambat tanggal 10 april 2023. Apabila hingga batas waktu yang telah ditentukan belum dipenuhi, maka kapal dilarang beroperasi sampai ketidaksesuaian/rekomendasi dipenuhi.
Proses Pemuatan Kendaraan Pada Kapal Ro-Ro (2018). Foto: Pranala Digital Transmaritim
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah tersebut harus mendapat dukungan dari pihak operator kapal. Secara teknis instrumen keselamatan yang ada dikapal sudah menjadi hal mandatory yang harus dipenuhi. Pemenuhan standar instrument keselamatan kapal guna yang digunakan kapal ketika beroperasi akan memberi dampak yang besar bagi keamanan dan kenyamanan penumpang. Loading software menjadi salah satu instrument wajib yang berada di kapal, sebagai alat untuk melakukan penataan muatan dan pencataan muatan secara real time.
Waktu sandar untuk kapal ferry sangatlah singkat, sekitar 30-40 menit. Waktu yang singkat tersebut harus digunakan untuk melakukan bongkar muat dan penyiapan seluruh dokumen teknis maupun komersial kapal. Pada kapal ferry penyiapan dokumen stabilitas kapal dilakukan setelah 2-5 menit setelah kendaraan terakhir dimuat. Kompleksitas perhitungan stabilitas kapal hampir mustahil untuk dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat, terlebih jika dilakukan dengan perhitungan manual. Dari situlah contoh loading software mengambil peran untuk melakukan pekerjaan yang hamper tidak mungkin dilakukan manusia dalam waktu singkat.
Dengan teknologi yang murah dan mudah saat ini, membuktikan semua pihak yang terlibat baik dari pemerintah sampai operasional kapal mampu untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi pengguna kapal penyeberangan, terlebih pada situasi padat saat lebaran.