Memahami Even Keel, Trim by Bow, dan Trim by Stern
Memengaruhi stabilitas kapal, artikel ini akan membahas tiga kondisi utama: Even Keel, Trim by Bow, dan Trim by Stern.
Oleh Pranala Digital Transmaritim
22 Januari 2025
Dalam dunia pelayaran, keseimbangan draft kapal merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin keselamatan dan kinerja operasional. Draft adalah kedalaman bagian kapal yang terendam di dalam air, dan keseimbangan antara draft depan (bow) dan belakang (stern) akan sangat memengaruhi stabilitas kapal. Artikel ini akan membahas tiga kondisi utama: Even Keel, Trim by Bow, dan Trim by Stern.

Kondisi Even Keel (2025). Foto: Pranala Digital Transmaritim
Even Keel: Kondisi Ideal dan Stabil
Even keel adalah kondisi di mana draft depan dan belakang kapal sama. Dalam istilah teknis, ini berarti lunas (keel) kapal sejajar dengan garis permukaan air. Kondisi ini dianggap ideal karena kapal berada dalam posisi yang seimbang, tanpa kemiringan ke depan maupun ke belakang.
Keuntungan dari even keel antara lain:
-Kapal lebih stabil dalam pelayaran
-Konsumsi bahan bakar cenderung lebih efisien
-Manuver lebih mudah dan responsif
Dengan kata lain, even keel menjamin kapal beroperasi dalam kondisi optimal, baik dari sisi keselamatan maupun performa.

Kondisi Trim by Bow (2025). Foto: Pranala Digital Transmaritim
Trim by Bow: Kapal Miring ke Depan
Trim by bow atau trim by head terjadi ketika bagian depan kapal (bow) lebih dalam terendam air dibandingkan bagian belakang (stern). Ini menandakan bahwa kapal dalam kondisi miring ke depan.
Penyebab utama kondisi ini biasanya adalah:
-Distribusi muatan yang tidak merata (lebih berat di bagian depan)
-Penyesuaian ballast yang tidak seimbang
Kondisi ini dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Trim = A – C
Dimana:
A = Aft Draft
C = Forward Draft
Contoh perhitungan:
Aft Draft (A) = 7.0 meters
Forward Draft (C) = 9.0 meters
Trim = -2.0 meters → artinya trim by bow
Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa kapal miring ke depan. Meskipun kondisi ini masih bisa diterima dalam batas tertentu, perlu perhatian khusus untuk menghindari risiko terhadap struktur kapal dan performa pelayaran.

Kondisi Trim by Stern (2025). Foto: Pranala Digital Transmaritim
Trim by Stern: Ship Tilting Backward
Sebaliknya, trim by stern terjadi ketika bagian belakang kapal (stern) lebih dalam terendam dibandingkan bagian depan (bow). Ini merupakan kondisi yang cukup umum terjadi, terutama saat kapal belum dimuat sepenuhnya atau saat mengatur stabilitas selama pelayaran.
Sama seperti trim by bow, trim by stern juga dihitung dengan rumus:
Trim = A – C
Contoh perhitungan:
Aft Draft (A) = 10.0 meters
Forward Draft (C) = 8.0 meters
Trim = +2.0 meters → artinya trim by stern
Tanda positif (+) menunjukkan bahwa kapal miring ke belakang. Meskipun umum, kondisi ini juga perlu dikelola dengan baik untuk memastikan kapal tetap aman dan efisien saat berlayar.
Kesimpulan
Mengetahui dan memahami kondisi trim kapal merupakan bagian penting dalam proses stowage planning, serta operasi kapal secara keseluruhan. Baik itu even keel, trim by bow, maupun trim by stern, masing-masing memiliki pengaruh terhadap stabilitas, efisiensi, dan keselamatan pelayaran.
Dengan pengelolaan draft dan trim yang tepat, perjalanan kapal menjadi lebih aman, efisien, dan dapat memberikan performa terbaik serta optimal bagi kapal di tengah laut.
A small step to explore the world of maritime!